Di sela waktu luang, berkaligrafi

Dengan memanfaatkan media seadanya, tampak santri sedang menulis ayat, hadist, dan juga kata-kata bijak dalam bahasa Arab dan Inggris. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti arahan pihak sekolah untuk meluangkan waktunya dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Melalui kaligrafi ini, selain melatih kemampuan tulis menulis, mereka juga lebih mudah mengingat dan memaknai apa yang mereka tuliskan tersebut.

Gambar 1. Mukmin sedang mengkaligrafi hadist tentang pentingnya menuntut ilmu

Seni kaligrafi ialah seni menulis indah, artistik. Dengan beralaskan papan triplek dari sisa-sisa pembangunan gedung sekolah dan juga papan sisa pembuatan meja yang diperoleh dari tetangga sekolah, setiap santri memanfaatkan media tersebut dengan cukup baik. Kaligrafi yang mereka sangat sederhana namun berkesan. Pena yang digunakan hanya dari batang pensil dan bambu yang ujungnya dibuat siku memanjang agar pada saat menuliskan, huruf terlihat tebal dan kurus. Papan yang terlihat masih kasar terlebih dahulu dicat. Ada yang dicat berwarna putih, kuning, dan cokelat. Sementara huruf-huruf Arab kebanyakannya dituliskan dengan menggunakan cat warna merah.

Gambar 2. Santri berkaligrafi di waktu luang mereka

Peralatan dan perlengkapan kaligrafi tersebut mereka letakkan terlebih dahulu di mesjid pada. Di sore hari, ba’da asar mereka pun berkaligrafi. Setiap santri memiliki medianya masing-masing. Ada yang memilih penggalan ayat Qur’an, Hadist, dan juga kata-kata bijak yang diperoleh dari buku pelajaran. Jika di hari ini mereka tidak bisa menyelasaikannya, maka mereka lanjutkan di esok harinya. Hasil kaligrafi mereka nantinya akan menghiasi sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *